Jumat, 14 Oktober 2011

PRAMUKA PEDULI



World Mental Health Day
Seorang aktivis lingkungan dengan mengenakan celana pendek, kaos warna biru, serta kaos kaki warna biru, dilengkapi dengan sarung, memainkankarakter penderita kelainan jiwa atau orang yang terganggu jiwanya.

Kedua tangannya dirantai sedangkan kedua kakinya dipasung pada sebuah papan kayu yang dipasangi gembok agar tidak dapat dibuka, sehingga sosok yang digambarkan penderita sakit jiwa itu menjadi tidak berdaya.

“Sakit jiwa atau penyakit kelainan jiwa, dapat diobati. Mereka jangan dipasung!!! Berikan kehidupan kepada mereka. Sakit jiwa bukanlah aib, tetapi bisa disembuhkan. Memasung mereka sama artinya dengan menghabisi hidup mereka!!!” teriak satu diantara orator.

Bertepatan dengan 10 Oktober, diperingati World Mental Health day atau hari kesehatan jiwa sedunia, dan Senin (10/10/2011) oleh sejumlah siswa diantaranya dari gudep hastina.
“Kami ingin mengajak kepada segenap masyarakat, agar tidak lagi melakukan praktek-praktek pemasungan terhadap siapa saja, termasuk kepada keluarga mereka yang menderita gangguan jiwa,” kata indah juru bicara aksi.

Oleh karena itu, lanjut indah, pada aksi teatrikalnya kali ini, para siswa memilih tema: Stop Pemasungan!!. Selain menggelar aksi teatrikal, Senin (10/10/2011) para aktivis juga membagikan pernyataan sikap pada orang-orang yang terserang gangguan jiwanya.
Jadi jagalah dan selalu sayangi orang-orang yang ada di sekelilingmu dan lindungilah mereka karenakesehaan dan kebahagiaan mreka adalah segalanya…
HASTINA JAYA….?/??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar